Penulis: Rena Dwi Astuti
AI Generatif atau Generate AI jadi kecerdasan buatan yang sangat membantu bisnis dan pekerjaan seseorang. Terutama ketika membuat konten kreatif dan memaksimalkan marketing sebuah brand.
Saat ini, AI digunakan tidak hanya untuk menulis. Melainkan juga sebagai referensi dalam mencari ide, mengoptimalkan SEO, dan banyak hal lainnya. AI dapat membantu proses kreatif seseorang, setidaknya memangkas waktu hampir 50 persen dalam pembuatan konten.
Kemudahan ini membuat para pekerja kreatif atau konten kreator dapat bekerja lebih efisien dari biasanya. Dengan bantuan AI, setidaknya konten kreator bisa menyelesaikan 50 persen pekerjaannya lebih cepat.
Meskipun demikian, AI sebagai kecerdasan buatan sebenarnya punya beberapa keterbatasan. AI hanyalah sebuah alat untuk memudahkan pekerjaan manusia, bukan menggantikan manusia dalam bekerja.
Makanya, tidak semua pekerjaan bisa diselesaikan menggunakan AI. Kecerdasan buatan ini hanya bisa membantu memudahkan pekerjaan seseorang saja.
Khusus untuk para konten kreator, sebenarnya ada banyak tips dalam memaksimalkan AI agar bisa memudahkan pekerjaan kreatif. Berikut tips memaksimalkan AI untuk konten kreator:
Gunakan AI sebagai Referensi Ide dan Draft
Umumnya, para pekerja kreatif selalu dihantui oleh daftar konten yang harus dibuat dalam deadline yang ketat. Hal ini membuat banyak konten kreator serasa diburu waktu dalam mengerjakan konten.

Pengerjaan konten yang terburu-buru justru dapat membuat hasil karya kreatif tidak maksimal dan berujung tidak mendapat feedback yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa memaksimalkan kehadiran AI.
Kamu dapat menggunakan beberapa alat untuk mencari ide konten, bahkan membuat draft konten. Misalnya Google Gemini, ChatGPT, atau Meta AI. Tools tersebut bisa memudahkan pekerjaan konten kreator untuk mencari ide konten.
Caranya mudah, kamu bisa menuliskan brief konten yang ingin dibuat dalam kolom chat AI tersebut. Ide-ide yang diberikan oleh tools itu bisa kamu jadikan referensi dalam membuat konten.
Namun, jangan tiru semua ide yang diberikan oleh AI ketika membuat konten. Orisinalitas konten kreator adalah hal yang utama. Kamu tetap harus membuat konten dengan tidak mencontek referensi yang diberikan oleh tools tersebut secara keseluruhan. Jadikan tools AI ini sebagai bantuan untuk mencari ide dan membuat draft konten saja.
Bikin Timeline Konten dengan Cepat
Untuk memudahkan penjadwalan konten kreatif, kamu juga bisa menggunakan AI dalam membuat timeline atau sebagai pengingat (reminder) dalam mengupload konten yang sudah jadi. Beberapa tools AI yang bisa digunakan untuk membuat timeline konten adalah Venngage, Trello, dan MyLens AI.
Kamu bisa memasukkan prompt atau instruksi pada alat-alat tersebut dan mereka akan membuat timeline atau penjadwalan yang bisa kamu gunakan untuk merilis konten yang telah kamu buat. Namun, perlu diperhatikan, timeline yang mereka buat bisa saja tidak sesuai dengan rencana brand atau konten yang ingin kamu rilis.
Jadikan timeline yang dibuat oleh alat-alat AI ini sebagai rekomendasi saja. Kamu bisa menyesuaikan penjadwalan konten sesuai dengan rencana yang kamu buat.
Latih AI dengan Gaya Brand
Sesuai dengan namanya, AI adalah kecerdasan buatan yang tidak sama dengan kinerja manusia. Namun, kamu bisa melatih tools AI untuk bisa memudahkan pekerjaanmu dan membuatnya menjadi lebih efisien.

Kamu bisa memberikan instruksi yang jelas dan detail, serta dilakukan berkali-kali untuk melatih tools AI yang kamu gunakan. Mereka akan membaca dan mempelajari brand-voice untuk mengoptimalkan kinerja mereka dalam membantu pekerjaanmu.
Lakukan eksperimen untuk menguji berbagai format dan gaya konten, yang dapat mengungkap cara baru dan efektif untuk melibatkan audiens. AI dapat dengan cepat menghasilkan beberapa versi konten. Hal ini memungkinkan tim untuk melihat variasi mana yang berkinerja terbaik dan menyempurnakan strategi konten mereka berdasarkan wawasan berbasis data.
Namun, kamu tetap harus mengedit dan mengoptimasi ide yang mereka berikan agar konten yang kamu ciptakan tetap terjaga orisinalitasnya. Intinya, gabungkan tools AI yang kamu gunakan dengan wawasan manusia.
Kamu tetap harus periksa keakuratan fakta yang diberikan oleh tools AI, pertahankan konsistensi brand-voice, optimalkan konten yang dibuat, dan tambahkan pengalaman manusia pada konten kreatifmu.
Meskipun AI dapat menyarankan penyuntingan dan meningkatkan kualitas draf, peninjauan manusia sangat penting. Peninjauan manusia memastikan konten akhir selaras dengan standar, mempertahankan gaya dan nada alami sebuah brand atau konten, dan mematuhi pedoman etika.